beberapa hal yang harus di perhatikan dalam usaha karya busana atau usaha menjahit

untuk artikel kali ini saya ingin memberikan sedikit tips yang harus di lakukan oleh kita sebagai seorang penjahit, atau yang saat ini sedang dalam proses belajar mejadi penjahit dan suatu saat akan dan berkeinginan untuk membuka usaha di bidang menjahit.

mengukur

  • pada saat mengukur, ajaklah bicara secara santai orang yang sedang di ukur, agar dia tidak sadar kalau sedang di ukur, jika ada ukuran yang perlu di tanyakan karena harus sesuai keinginan seperti panjang celana atau panjang lengan bisa di tanyakan langsung kepada orang yang bersangkutan.
  • ikat pinggang orang yang di ukur dengan benar jangan sampai ketinggian terutama jika orang tersebut perutnya besar, dimana tali pengikatnya cenderung naik keatas
  • pada saat mengukur leher, meteran tidak boleh longgar dan juga tidak boleh kencang, ukurlah pada bagian bawah leher.
  • ukurlah dengan tepat, mengukur dengan ukuran yang kebesaran lebih baik dari pada kekecilah agar mudah mengubahnya jika harus di kecilkan, jika sudah kekecilan akan sulit di ubahnya, bisa bisa baju harus di sambung bahkan di ganti dengan kain yang baru
  • untuk anak-anak jangka waktu antar saat mengukur yang satu dengan yang lainnya tidak boleh lebih dari 6 bulan, jika lebih dari 6 bulan harus di buat kukuran baru

membuat pola

  • ada pakaian yang bisa di buat tanpa pola, karena modelnya sederhana atau karena si pembuat sudah mahir, untuk pakaian yang harus di buat pola terlebih dahulu, buatlah dengan kertas polos atau jika tidak ada kertas koranpun jadi
  • tulislah nama orang yang di ukur dan tanggal pembuatannya pada bagian luar pola, hali ini akan memudahkan untuk mencarinya kembali ketika sudah di gulung
  • catatlah segera pada bagian dalam pola jika ternyata ada bagian bagian yang kebesaran atau kekecilan, sebagai catatan untuk pembuatan pakaian berikutnya.

memotong atau menggunting bahan

  • gunakan gunting yang tajam untuk memudahkan dalam pemotongan pengguntingan bahan, selain itu akan menghasilkan guntingan yang baik, bagian yang lurus gintinglah lurus dan rata, bagian yang berkelok guntinglah rata menuruti garis kelokannya, hindari menggunting dengan tidak rata
  • asahlah gunting yang tumpul hingga tajam, posisi gunting pada batu asahan harus miring ke kanan jangan miring kekiri, usahkan mata gunting sampai terkikis sedikit demi sedikit hingga matanya yang tumpul menjadi tipis dan tajam kembali
  • sebaiknya bahan yang akan di jahit di cuci dulu sebelum di gunting dan di jahit, agar pakaian yang sudah di buat nanti tidak akan menciut pada waktu dicuci
  • sebelum di potong bahan yang sudah di cuci hendaknya di seterika terlebih dahulu agar tidak kusut, selain itu akan memudahkan kita untuk mengguntingnya sehingga menghasilkan guntingan yang bagus.
  • pisahkan bahan bagian badan, lengan, dan sebagainya dari bahan sisa guntingan, agar tidak salah gunting pada saat akan membuat bagian-bagian yang kecil.
  • jangan membuang dulu sisa bahan walaupun kecil sebagi bajunya belum selesai di jahit dan belum di ambil oleh orang yang memesan, ikatlah kain sisa itu jadi satu dan simpan dalam lemari.

memberi tanda jahit

  • bagi orang yang sudah biasa menjahit, seringkali tidak merasa perlu lagi memberi tanda pada bahan yang dush di gunting, misalnya pada sisi badan, pada kambpuhan sisi celana, atau keliman pinggir, tetapi bagi yang belum mengerti dan belum biasa menjahit, tanda jahitan harus di buat.
  • tanda jahitan harus yang bisa hilang kalau dicuci, oleh karena itu gunakan kapur jahit atau karbon jahit, jangan sekali-kali menggunakan karbon mesin tulis, untuk kain polos, cukup di beri tanda dengan pensil atau di rader tanpa karbon untuk kain  bermotif yang berwarna, pakailah karbon khusus untuk kain atau kapur jahit (cok). untuk kain wol atau kain yang sukar di beri tanda dengan karbon atau kapur jahit, berilah tanda dengan benang menggunakan tusuk jelujur renggang.

menjahit dan membetulkan mesin

  • biasakan sebelum menjahit, minyakilah tempat perputaran komponen komponen mesin
  • sesudah di beri minyak, putar-putarlah mesin, kemudian bersihkan meja mesin kepala, sepatu dan tiang sepatu, semuanya harus bersih agar pakaian yang di jahit nanti tidak terkena bekas minyak
  • uji coba mesin dengan menjahit sisa sisa kain perca yang sudah tidak terpakai lagi, perhatikan hasil jahitannya, hasil jahitan benang atas dan bawah harus seimbang
  • jika hasil jahitan mesin lompat lompat tidak rapat atau benangnya terputus-putus periksalah jarumnya, mungkin tidak terpasang dengan benar, mungkin juga jarumnya terbalik, kurang turun atau kurang naik.
  • cara memperbaikinya: bukalah sekrup atau baut yang ada di dalam dengan obelng, turunkan as tempat jarum di pasang sampai habis dulu ke bawah agar obeng dapat menjapai sekrup dan membukanya putar saja sedikit lalu turunkan atau naikan as jarum itu sehingga menjadikan hasil jahitan yang bagus, sesudah itu matikan sekrup dengan keras agar as jarum tidak mudah berubah
  • apabila jahitan sudah bagus tetapi benang bagian bawahnya jelek, putarlah mur congcot  beberapa kali ke kanan sehingga benang yang kendor ke bawah akan nai ke atas, sebaliknya jika terlalu banyak di putar maka jahitan atasnya akan berubah menjadi jelek maka putarlah mur congcot tersebut kembali ke kiri sedikit demi sedikit, perhatika dengan benar perubahan jahitannya dan kedalikan mur congcot sekrupnya sampai menghasilkan jahitan di bawah dan di atas yang bagus.
  • jika jahitan sudah bagus tetapi kemudian tiba tiba bagian atasnya jelek, cobalah periksa sekocinya. biasanya benang terlepas dari per kulit bawangnya sekoci, kalau ternyata benangnya masih menyelip di bawah kulit bawangnya, maka bukalah sekerup yang kecil di sekoci, hati hati jangan ampai jatuh dan hilang, apabila per kulit bawang sudah terlepas, pasti akan kita dapati kotoran seperti benang yang putus menggajal disitu, sehingga jalan benang menjadi lolos tidak tertekan oleh kulit bawang, bersihkan dan pasang kembali.
  • jika pada pinggir benang jahitan kainnya tampak berkerut dan benangnya terbawa ke bawah oleh ujung jarum, maka hal ini di sebabkan karena ujung jarumnya sudah tumpul atau bengkok, asahlah jarum tersebut atau kalau bisa di ganti dengan yang baru
  • jika pada saat di jalankan suara mesin lebih keras dari biasanya, periksalah tempat sekocinya, buka tutup layang goyangnya lalu keluarkan bagian tempat rumah sekoci dan bersihkan, biasanya ada benang yang putus disitu selanjutnya berikan minyak.
  • jika pada saat mesin di putas benang bawahnya menyangkut sehingga jahitan nya tidak bisa jadi, hal ini karena ujung per sudah titpis, penggerak layang goyang sudah patah karena itu gantilah dengan yang baru
  • setelah jalan jahitan atas dan bawahnya bagus serta benangnya bersih tidak ada yang terkena minyak, barulah mulai menjahit, karena gigi mesin menarik kain, sedangkan sepatu mesin hanya menekan tidak menari kain, maka biasakanlah jika mengelim kain atau menjahit dua lembar kain, peganglah kain yang bawah dengan agak di tahan, sedang kain yang agas agak di dorong, sehingga kain yang atas dann kain yang bawah jalannya menjadi seimbang, tidak ada yang kendor dan juga tidak ada yang kencang.
  • selain warna benang harus sama dengan bahannya, maka warna kain vuring dan kain saku harus sama dengan bahannya.
  • ciptakanlah jahitan yang tidak akan rusak sampai baju itu sobek, sekalipun yang di jahit tersebut adalah baju konveksi.

menyetrika

  • sebelum menyetrika perhatikan jenis kainnya, apakah bahan kain itu tahan panas atau tidak
  • jika kain itu tidak tahan panas, kurangilah panas setrikaannya atau di lapisi dengan kain katun yang tidak luntur
  • pada saat menyetrika kain wol sebaiknya di lapisi kain katun atau kertas, untuk hasil yang lebih baik basahilah dengan air bagian yang akan di seterika, apabila yang di seterika berubah menjadi berkilap atau agak belang, berilah lapisan dengan kain lembab, gosok satuk kali dengan cepat kain lembab itu, sehingga basah kain itu pindah ke bawah dan bagian yang mengkilap menjadi hilang, jika di seterika itu jahitan kampuh terbuka, seterika lah sampai benar benar terbuka

mengepas

  • tujuan mengepas atau mencoba baju adalah untuk mengetahui apakah saat di pakai pakaian itu sudah benar ukuran dan modelnya, walaupun si pemesan tidak memintanya, pengepasan sebaiknya tetap di lakukan, selain untuk mengetahui apakah hasil karya kita sudah benar jadinya juga untuk mengetahui jika ada perbaikan yntuk yang akan datang, hal ini untuk menjaga qualitas atau mutu karya dan pelayanan kita
  • pada waktu di lakukan pengepasan, jika terdapat hal-hal yang harus di perbaiki berilah tanda dengan kapur jahit atau jarum pentul pada tempat yang salah dan segeralah perbaiki
  • pakaian yang sudah benar jadinya nilainya relatip, karena selera orang yang tidak sama,satu orang mengatakan bagus, tetapi yang lain mengatakan tidak, karena itu biarkanlah orang yang sedang mengepas pakaiannya berputar-putar didepan kaca, kalau-kalau dia menemukan kekurangan pada baju tersebut
  • orang yang merasa baju yang di pakainya itu bagus pantas dan cocok akan berpengaruh pada penampilannya dan membuat cerah wajahnya.

menggantung pakaian

  • agar baju yang sudah jadi pada waktu akan di ambil si pemesan bisa langsung di pakai, jika sudah di seterika, gantunglah dalam lemari, bersihkan dari bekas-bekas kapur jahit

transaksi dalam karya busana

  • pada saat menerima pesanan jahitan, terlebih dahulu periksalah jenis kainnya apakah jenis kain yang sukar atau mudah di jahit, begitu pula dengan model bajunya
  • jika kain nya susah di jahit begitu pula dengan modelnya, sudah tentu ongkos jahitnya pun lebih mahal
  • jika si pemesan akan membeli sendiri kainnya mintalah panjang sedikit dari perkiraan. hal ini untuk mengantisipasi salah perkiraan atau jika ada yang salah potong atau jahit, misalnya untuk satu kemeja tangan pendek yang memerlukan kain 1,5 meter maka pada saat membeli mintalah di lebihkan menjadi 1,75 meter, yang harus di perhatikan juga lebar kain tersebut karena lebar kain ada yang besar ada yang kecil, untuk 1 kemeja jika lebar kainnya 110 cm maka panjang kain yang dibutuhkan cukup 1.5 meter namun untuk kain yang lebarnya 90 cm di perlukan panjang kain 1.75 meter
  • mintalah uang muka pada si pemesan minimal 25% dari ongkos seluruhnya
  • pakaian yang sudah jadi namun selama 1 tahun tidak di ambil maka boleh kita jual, atau gunakan. ini sudah menjadi peraturan tidak tertulis di setiap tailor atau tempat menjahit

promosi

  • pasanglah papan nama yang bagus pada tempat yang mudah di lihat orang, jika di depan rumah atau tempat usaha kita masih kurang terlihat orang, pasanglah di perempatan jalan atau di tempat yang ramai
demikianlah beberapa hal dan tips yang harus Anda perhatikan dan ingat jika suatu ketika akan membuka usaha di bidang menjahit, semoga bermanfaat atau setidaknya menambah wawasan dan terima kasih atas kunjungannya.

Comments

Popular posts from this blog