Sejarah industri tekstil dunia



Pada artikel kali ini saya akan memberikan sedikit informasi mengenai sejarah industri teksil,  tulisan ini saya dapat dari buku karya Hj. Enny kriswati syahrul yang berjudul seni bordir pedoman praktis untuk pemula dan di terbitkan oleh penerbit humaniora, siapa tahu Anda membutuhkan untuk menambah-nambah pengetahuan.

Pada mulanya kata tekstil yang berasal dari bahasa latin texere berarti menenun atau merajut di maksudkan untuk menjelaskan kain yang terbuat dari serabut yang di tenun. Kini signifikansi kata texere tersebut sebagian besar di kaitkan dengan sejumlah jenis kain yang di produksi melalui proses tenun, rajutan dan tekhnik lainnya. Industri tekstil juga menjelaskan tentang usaha-usaha pemintalan benang dari serabut atau material sintetis lainnya.

Hingga abad dua puluh, semua bahan baku serat yang tersedia untuk tekstil berasal dari bulu binatang, serat tumbuhan, benih serabut yang di semai, atau serat ulat sutra yang di produksi. Serabut yang di sebutkan di atas tergolong serabut organic dan cepat rusak karena sering di pakai dan iklim atau hancur karena bakteri. Contoh pertama mengenai benang dan kain yang pernah di kenal adalah kain yang di temukan di kota robenhausen, Switzerland. Benang dan kain yang di temukan itu sudah berusia 7 ribu tahun yang terbuat dari serabut rami tua, benang, dan sejenis kain linen.

Tanaman kapas yang merupakan bahan dasar dari kain katun merupakan tanaman asli (indigenous plant) yang dapat di temukan di india, mesir dan daerah tropis seperti benua Amerika. Di daerah tersebut, serat katun yang terbuat dari tanaman kapas untuk pertama kalinya digunakan untuk kain tekstil buatan. Dari sisi komersil, serat kapas tidak memiliki arti penting di eropa hingga semangat imperialisme kolonialisme dunia  baru mulai di laksanakan. Kultur pembuatan serat sutera tinggal merupakan peninggalan rakyat cina yang sudah mengenal tekhnik sulam sejam 2600 SM hingga abad enam ketika ulat sutra untuk pertama kalinya di perkenalkan oleh imperium bizantium.

Munculnya keinginan kuat untuk menemukan seabut yang menyerupai sutra mengantarkan pada upaya pengembangan rayon (1891) serabut buatan yang pertama kali di produksi dan beberapa serabut pengganti seperti nilon (1939), serta berbagai produk serat polyester lainnya. Sebagian besar serat buatan itu di produksi dengan memaksakan penggunaan bahan kimia yang sudah melalui polimerisasi dengan bantuan spinneret yaitu alat pemercik dan pengeras bahan yang menghasilkan kawat pijar dalam rendaman bahan kimia.

Serat buatan itu mengubah industri tekstil secara radikal, pengembangan serat buatan tersebut ternyata berhasil mengurangi permintaan dunia terhadap kebutuhan serat alami sehingga dengan sangat meyakinkan, serat buatan itu berhasil di perluas area pemasarannya dan sasaran pemakaiannya, misalnya serat buatan sudah bisa di gunakan untuk bahan baku ban mobil. Sistem pabrikan tekstil dan menggagas revolusi industri tekstil yang menyeluruh. Busana yang dibuat oleh para koloni ameriak itu terjadi sejak munculnya busana gilingan di Massachusetts pada 1638. era pengelolaan usaha tekstil yang semakin maju di gagas pertama kali oleh orang-orang inggris. Samuel slater, penggagas industri pertekstilan di inggris, merekayasa ulang pembuatan mesin pemintal di providence, inggris, pada 1790 yang menjadi pioneer bagi penemuan mesin pemintal berikutnya.

Tiga tahun sebelumnya, eli whitney berhasil menghasilkan kain tenun dan dengan cepat gagasan itu meningkatkan permintaan tentang kain katun di beberapa wilayah di inggris. Pabrik-pabrik yang memproduksi kain katun mulai menyebar di seluruh Negara bagian Amerika serikat. Penyempurnaan fungsi mesin jahit mulai di lakukan di sepanjang pertengahan abad Sembilan belas seiring dengan semakin meningkatnya permintaan kain katun. Hal ini meningkatkan kompetisi dan rivalitas antara industri pertekstilan di Amerika serikat dan inggris.

Setelah perang dunia II, industri tekstil mengalami penurunan yang sangat signifikan hampir di seluruh dunia akibat peperangan itu. Keadaan ini terus berlanjut sampai beberapa tahun berikutnya sehingga banyak industri sekstil Amerika serikat yang gulung tikar dan hijrah dari inggris. Ada banyak pabrik baru yang kemudian memproduksi serat sintetis secara eksklusif, produksi ini sudah mulai dibuat di Negara bgagian tenggara dan laut atlantik Amerika serikat. Pemintalan dan perajutan kain katun yang membentuk kota-kota industri di Massachusetts dan new Hampshire terdadi sepanjang abad Sembilan belas dan awal abad dua puluh.

Pada saat yang sama, produksi tekstil mulai melakukan ekspansi ke luar wilayah inggris dan Amerika serikat. Usaha tekstil mulai merambah secara luas di wilayah cina, Taiwan, jepang dan korea selatan sehingga Negara-negara di asia timur itu menjadi pesaing bagi industri tekstil di Amerika serikat dan eropa. Pembatasan kuota dan tariff tekstil acap kali di tawarkan oleh Negara-negara yang melihat perkembangan industri  tekstil di asia sebagai tantangan. Untuk mengantisipasi rendahnya harga tekstil dari luar negeri, industri tekstil di Amerika serikat menetapkan kuota secara otomatis. Juga upaya komputerisasi dalam pengontrolan kualitas produk dan harga dilakukan agar menang dalam persaingan

Demikanlah sejarah industri tekstil dunia yang bisa saya sampaikan pada artikel ini semoga bermanfaat dalam menambah wawasan Anda. Dan terima kasih atas kunjungannya. Silahkan membaca artikel saya yang lainnya.

Comments

Popular posts from this blog